Mahasiswi UNIPO Asal Lemito Tewas Terlindas Truk di Marisa

Daftar Isi
LINK VIDEO: 
*Jika saat diklik mengarah ke situs lain tidak ke video, langsung klik kembali (back) lalu klik ulang linknya untuk melihat video tanpa sensor*


GORONTALO — Kecelakaan maut terjadi di Jalan Trans Sulawesi, tepatnya di Desa Marisa Utara, Kecamatan Marisa, Kabupaten Pohuwato, Gorontalo. Insiden tragis tersebut berlangsung pada Kamis (11/12/2025) sekitar pukul 13.40 Wita dan merenggut nyawa seorang mahasiswi Universitas Pohuwato (UNIPO).

Saat kejadian, kondisi lalu lintas di jalur utama penghubung pusat Kota Marisa dengan wilayah lain di Kabupaten Pohuwato terpantau padat. Arus kendaraan tidak berjalan normal lantaran salah satu jalur ditutup akibat adanya kegiatan di sekitar lokasi, sehingga seluruh kendaraan—baik roda dua maupun kendaraan berat—terpaksa berbagi satu jalur. Situasi ini membuat banyak pengendara melintas di jalur berlawanan arah.

Sekitar pukul 13.40 Wita, dua mahasiswi UNIPO terlihat melaju menggunakan sepeda motor Honda Beat dengan nomor polisi DB 2375 LD. Mereka adalah Marsanda Kasim Totoyi (21) asal Kecamatan Lemito, yang mengendarai motor, serta Hawa (19) asal Desa Omayuwa, Kecamatan Randangan, yang dibonceng di belakang. Keduanya bergerak dari arah simpang empat Polsek Marisa menuju kawasan Blok Plan.

Berdasarkan informasi di lokasi, salah satu jalur saat itu ditutup. Marsanda memilih tetap berada di lajur kanan, mengikuti arus kendaraan yang bergerak perlahan. Di depannya, sebuah dump truck putih melaju dengan kecepatan rendah. Motor yang dikendarainya tampak stabil, sesekali menjaga jarak dengan kendaraan besar tersebut.

Memasuki ruas jalan lurus yang cukup panjang, Marsanda diduga melihat celah untuk mendahului. Rekaman CCTV di sekitar lokasi memperlihatkan sepeda motor tersebut bergeser ke sisi kanan jalan, mencari posisi aman untuk menyalip dump truck di depannya.

Namun situasi berubah drastis dalam hitungan detik. Saat Marsanda mulai menyusul, sebuah truk lain tiba-tiba muncul dari arah berlawanan. Truk dengan nomor polisi DN 8893 KB itu dikemudikan oleh Daniel Lumenta (49) dan terlihat sudah berada pada jarak yang cukup dekat.

Diduga karena jarak yang mendadak terasa sempit, Marsanda panik. Kendali motor menjadi tidak stabil. Dalam sekejap, motor oleng ke kanan, ban depan kehilangan daya cengkeram dan terpeleset di atas aspal. Keduanya terjatuh tepat ke jalur truk yang datang dari arah berlawanan.

Suasana di lokasi langsung berubah mencekam. Sejumlah pengendara tampak terkejut dan tak sempat bereaksi. Tubuh Marsanda berada persis di jalur roda truk besar tersebut. Benturan keras pun tak terhindarkan. Marsanda meninggal dunia di tempat akibat luka berat yang dialaminya.

Sementara itu, Hawa terlempar dari titik benturan. Ia masih dalam keadaan sadar saat ditemukan warga, namun mengalami luka serius. Warga segera mengevakuasinya ke RSUD Bumi Panua Pohuwato untuk mendapatkan perawatan intensif.

Saksi mata menyebutkan, padatnya arus lalu lintas dan penutupan salah satu jalur menjadi faktor yang memperparah situasi. Banyak pengendara terpaksa melawan arah demi tetap melintas, menciptakan risiko tinggi di jalan yang seharusnya hanya dilalui satu arah.

Petugas Satuan Lalu Lintas Polres Pohuwato segera tiba di lokasi untuk melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP). Namun proses evakuasi sempat terhambat karena membludaknya warga yang memadati area kecelakaan. Ironisnya, sebagian warga justru merekam kondisi korban untuk konten media sosial, sehingga kemacetan semakin parah.

Setelah situasi berhasil dikendalikan, jenazah Marsanda dievakuasi ke RSUD Bumi Panua Pohuwato. Polisi turut mengamankan dua barang bukti berupa satu unit sepeda motor Honda Beat dan satu unit truk yang terlibat dalam kecelakaan tersebut.

Hingga berita ini diturunkan, pihak kepolisian masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.

Peristiwa ini kembali menjadi pengingat kelam akan bahaya di jalan raya, terutama saat kondisi lalu lintas tidak normal dan kesadaran keselamatan masih diabaikan. Satu keputusan dalam hitungan detik, berujung pada hilangnya satu nyawa muda yang seharusnya masih memiliki masa depan panjang.

Posting Komentar

-->