Nakhoda Tugboat Berau Coal 16 Ditemukan Tewas Gantung Diri Saat Tambat di Anggana Kukar

Daftar Isi
REKAMAN VIDEO: 
https://pomf2.lain.la/f/dlggaf76.mp4 
*Jika saat di klik mengarah ke situs lain, langsung klik kembali (back) lalu klik ulang linknya untuk melihat video tanpa sensor*


KUTAI KARTANEGARA — Suasana pagi di Dermaga Kutai Lama, Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, mendadak mencekam setelah seorang nakhoda kapal tugboat Berau Coal 16 ditemukan tewas gantung diri di dalam kapal, Sabtu (8/11/2025).

Korban diketahui bernama Novilianto alias Novi (32), warga asal Palopo, Sulawesi Selatan. Jasadnya pertama kali ditemukan oleh salah satu kru kapal bernama Sandi (22) sekitar pukul 05.30 WITA.

Menurut keterangan Sandi, saat itu ia hendak menyiapkan sarapan untuk awak kapal. Namun, ketika membuka pintu kamar mesin, ia terkejut melihat korban dalam posisi tergantung dengan tali nilon putih melilit di lehernya. Kondisi tubuh korban sudah kaku, dengan lutut masih menyentuh lantai.

“Begitu saya lihat, saya langsung panggil teman-teman lain. Kami segera lapor ke aparat setempat,” ujar Sandi kepada petugas.

1,5 Jam Sebelumnya Masih Main HP

Peristiwa ini menimbulkan tanda tanya besar bagi para kru kapal. Sebab, hanya sekitar satu setengah jam sebelum ditemukan tewas, korban masih terlihat beraktivitas seperti biasa.

Menurut Suhardi (28), juru mudi III yang bertugas jaga malam, korban masih duduk santai di ruang salon sambil bermain ponsel sekitar pukul 04.00 WITA.

“Dia masih sempat ngobrol sebentar, kelihatan normal, tidak ada tanda-tanda aneh,” ungkap Suhardi.

Korban dikenal sebagai sosok yang ramah dan mudah bergaul. Beberapa rekan kerja menyebutkan, Novi tidak pernah mengeluh atau menunjukkan tanda-tanda stres, meski diketahui berstatus duda.

Polisi Dalami Penyebab Kematian

Tak lama setelah laporan diterima, tim gabungan dari Polsek Anggana, Polairud Polres Kukar, dan Polairud Polda Kaltim langsung melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) di dalam kapal.

Petugas memasang garis polisi dan mengamankan sejumlah barang bukti, di antaranya seutas tali nilon putih, dua unit telepon genggam, pisau kecil, serta pakaian korban.

Pihak kepolisian menyatakan masih menyelidiki penyebab pasti kematian sang nakhoda. Beberapa kru kapal telah dimintai keterangan untuk membantu mengungkap motif di balik peristiwa tragis ini.

Kematian Novilianto kini menjadi perhatian publik di lingkungan pelayaran dan pekerja tambang batu bara. Banyak pihak berharap penyelidikan dapat mengungkap secara jelas apa yang sebenarnya terjadi di kapal Berau Coal 16 pagi itu.

Posting Komentar

-->