Driver Taksi Online Ditemukan Bersimbah Darah di Sampang, Diduga Korban Begal Sadis
REKAMAN VIDEO:https://gofile.io/d/oK5F89*Jika saat di klik mengarah ke situs lain, langsung klik kembali (back) lalu klik ulang linknya untuk melihat video tanpa sensor*
SAMPANG – Warga Desa Samaran, Kecamatan Tambelangan, Kabupaten Sampang, Madura, digemparkan oleh penemuan seorang pria muda bersimbah darah di jalan setapak pada Minggu (2/11/2025) sore. Pria tersebut ditemukan dalam kondisi mengenaskan—tangan dan kaki terikat, mata tertutup kain, serta tubuh penuh luka bacok di beberapa bagian.
Korban diketahui bernama Raffa Galang Prayoga (19), warga Surabaya yang bekerja sebagai driver taksi online. Berdasarkan keterangan sementara, Raffa diduga menjadi korban pembegalan brutal usai menerima pesanan penumpang secara offline.
“Informasinya, korban mengantarkan penumpang tanpa order aplikasi. Setelah itu, ia dibegal dan mobilnya dibawa kabur,” ujar sumber dari Jawa Pos Radar Madura (JPRM).
Plh Kasi Humas Polres Sampang, AKP Eko Puji Waluyo, membenarkan insiden tersebut. Ia menyebut, identitas korban awalnya belum diketahui lantaran tidak ditemukan dokumen pribadi di lokasi kejadian. Namun, hasil penyelidikan dan pemeriksaan sidik jari akhirnya mengungkap jati diri korban.
“Korban berinisial RGP, yakni Raffa Galang Prayoga. Saat pertama ditemukan, kondisinya masih hidup,” terang Eko.
Petugas Polsek Tambelangan bersama warga segera mengevakuasi korban ke Puskesmas Tambelangan guna mendapatkan pertolongan medis. Namun, luka yang diderita terlalu parah. Sekitar pukul 16.03 WIB, korban dinyatakan meninggal dunia.
Pihak kepolisian menemukan sejumlah luka bacok di tubuh korban. Luka-luka tersebut terdapat di lengan kiri, perut bagian kiri, wajah kanan, tengkuk, punggung, dan bahu. Dugaan sementara mengarah pada motif perampokan, namun pihak kepolisian belum memastikan.
“Kami masih melakukan penyelidikan terkait motif dan pelaku. Untuk saat ini, belum bisa kami beberkan detailnya,” ujar AKP Eko.
Kepala Puskesmas Tambelangan, Bustanul Arifin, mengatakan korban tiba dalam keadaan kritis. Tenaga medis sempat memasang infus dan memberikan perawatan darurat, namun nyawanya tak tertolong.
“Korban datang tanpa identitas. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh kepolisian, baru diketahui namanya,” jelas Bustanul.
Setelah dinyatakan meninggal, jenazah Raffa kemudian dibawa ke RS Mohammad Zyn (RSMZ) Sampang untuk keperluan pemeriksaan lebih lanjut. Menurut pihak humas rumah sakit, Amin Jakfar Sadik, jenazah tiba sekitar pukul 20.00 WIB dan dijemput oleh keluarga dari Surabaya pada Senin (3/11) pagi.
“Keluarga sudah menjemput jenazah dan membawanya ke rumah duka di Kecamatan Krembangan, Surabaya,” pungkasnya.
Kasus ini kini dalam penyelidikan intensif oleh Satreskrim Polres Sampang. Polisi tengah menelusuri keberadaan kendaraan korban yang hilang, serta mengumpulkan bukti dan keterangan saksi untuk mengungkap pelaku di balik aksi pembegalan berdarah tersebut.

Posting Komentar